ATSI Kemukakan Tantangan Bangun Konektivitas di Desa-desa

Jakarta, 28/9 (ANTARA) - Direktur Eksekutif Asosiasi Penyelenggara Telekomunikasi Seluruh Indonesia (ATSI) Marwan O. Baasir mengemukakan tantangan-tantangan yang dihadapi dalam membangun konektivitas di desa-desa di Indonesia.
"Jadi, tantangannya juga Kementerian Dalam Negeri dan Kementerian Komunikasi dan Digital perlu melihat, ini nanti akan mekar lagi enggak? Karena memang desa-desa ini dinamis begitu ya," kata Marwan kepada ANTARA di Bandung, Jawa Barat, Sabtu.
Marwan mengatakan bahwa pemekaran desa maupun daerah berpengaruh pada kebutuhan infrastruktur pendukung pembangunan jaringan seluler, termasuk di antaranya jaringan listrik.
Dalam upaya menghadirkan layanan telekomunikasi di daerah perdesaan, menurut dia, pemerintah juga sebaiknya memperhitungkan kecepatan akses layanan yang diperlukan oleh masyarakat desa dan jumlah operator yang dibutuhkan untuk menyediakan layanan di daerah perdesaan.
"Kita harus hitung betul skala ekonomisnya. Apakah secara skala ekonomis dia bisa satu operator, dua operator, tiga operator. Umumnya kalau area-area terdepan, terluar dan tertinggal, biasanya hanya satu operator," katanya.
Menurut Marwan, perlu pula memahami pergerakan masyarakat sebelum membangun jaringan telekomunikasi seluler di suatu desa, mengingat hingga saat ini masih ada warga desa yang memilih hidup berpindah-pindah.
Dia mencontohkan, di bagian wilayah Papua masih ada warga yang lebih memilih tinggal berpindah-pindah dari satu tempat ke tempat lain.
Menteri Komunikasi dan Digital Meutya Hafid sebelumnya menyampaikan bahwa sebanyak 2.333 desa di Indonesia belum terkoneksi jaringan internet.
Marwan menyatakan, ATSI siap mendukung pemerintah untuk meningkatkan layanan telekomunikasi di seluruh wilayah Indonesia serta membantu mendeteksi kendala-kendala dalam pelaksanaan transformasi digital. (ANTARA/Hreeloita Dharma Shanti)
📬 Berlangganan Newsletter
Dapatkan berita terbaru seputar desa langsung ke email Anda.